Jumat, 05 Juni 2015

Seblak Oces

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.         Latar Belakang
Saat ini di Indonesia mulai banyak bermunculan bisnis-bisnis diberbagai bidang khususnya Industri kreatif sesuai dengan anjuran Pemerintah. Sulitnya mencari pekerjaan membuat masyarakat mulai berfikir untuk dapat mandiri dengan cara berwirausaha, selain menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri dapat juga membuka lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar. Dengan seperti ini, swasta ikut membantu Pemerintah dalam rangka mengurangi angka pengangguran, serta dapat membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan.
Tidak hanya bermodal keinginan tetapi wirausaha maupun calon wirausaha harus mempunyai keterampilan dalam membuat dan mengolah bisnis agar bisnis yang dijalankan mampu bersaing dengan bisnis yang sudah ada, selain itu sebuah usaha atau bisnis harus mempunyai keunikan jika dibanding dengan bisnis lain, atau dapat melakukan diversifikasi dan diferensiasi produk, pada usaha apapun yang dijalankan.
Bandung adalah salah satu kota yang menjadi destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Selain wisata alam, wisata budaya, wisata fashion, Bandung terkenal dengan wisata kulinernya.
Berbagai varianskuliner dapat dengan mudah ditemukan di Kota Kembang, dari mulai kuliner tradisional khas Bandung sampai kuliner dari Negara lain dapat ditemukan di Bandung. Tidak sedikit dari masyarakat yang berasal dari luar daerah sengaja datang hanya untuk merasakan kuliner dari Bandung. Jika masyarakat mendengar kata Bandung, yang tersirat adalah kuliner, karena setiap kuliner yang berasal dari Bandung sudah memiliki daya tarik tersendiri bagi para konsumen.
Salah satu kuliner khas dari Bandung adalah ‘Seblak’. Walaupun seblak tergolong makanan tradisional, tetapi sudah banyak mencuri konsumen untuk dapat merasakan.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1.      Deskripsi Bisnis
Gambar 1.1
Seblak Oces

Seblak merupakan salah satu makanan khas sunda yang banyak disukai, dengan bahan baku utama kerupuk. Kerupuk yang digunakan untuk membuat seblak tidak hanya satu jenis kerupuk, tetapi semua jenis kerupuk dapat digunakan, selain bahan dasar kerupuk dapat juga dilakukan diferensiasi dengan menggunakan bahan dasar pembuatan seblak seperti baso goreng, mie, bihun, makaroni, dan lain-lain. Tambahan bumbu yang menjadi khas seblak adalah kencur, selain itu aroma serta rasanya yang khas dan banyak disukai.
Oces, adalah salah satu nama outlet seblak di Bandung yang sudah memiliki nama tersendiri bagi para konsumennnya. Bapak H.Ajat (50tahun) adalah pemiliki outlet Seblak Oces, Beliau sudah menjalankan usahanya selama kurang lebih 7tahun, dari tahun 2009  hingga sekarang tahun 2015, dan sekarang sudah memiliki 2 cabang usaha dan 2 franchise, yang terletak di :
·         Jalan Purnawarman BEC (pusat)
·         Jalan Taman Sari, depan UNISBA
·         Jalan Pasir Kaliki, Belakang Hotel Cemerlang
·         Jalan Dipatiukur, depan UNPAD (Franchise)
·         Jalan Ibrahim Adjie, diperempatan Antapani depan Alfa (Franchise)

Seblak Oces memilih kerupuk keong, kerupuk bintang dan kerupuk panjang sebagai bahan dasar pembuatan seblaknya dengan tambahan ceker, baso, siomay, batagor agar lebih bervariasi.Kerupuk yang dugunakan untuk membuat seblak di outlet Oces memiliki bentuk yang unik, serta berwarna warni sehingga memiliki daya tarik bagi para konsumen.
Terbukti walaupun bisnis seblak, Bapak Ajat sudah mampu membuat franchise. Untuk outlet franchise semua kebutuhan untuk menunjang bisnis seperti gerobak, bahan baku, bumbu dan bahan penunjang lain sudah disediakan oleh outlet pusat. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan nama Oces yang terkenal dengan cita rasanya yang khas agar tetap stabil.


2.2.      Analisis Keberadaan Bisnis
1)            Micro Level Analysis
a.      Manajeman Keuangan
Bapak Ajat sebagai pemilik tunggal memulai usahanya untuk membuka outlet seblak oces dengan modal awal 7juta, yang digunakan untuk sewa tempat, gerobak, gaji karyawan, dan untuk pembelian bahan baku. Setiap harinya untuk satu outlet memperoleh laba kurang lebih 1 juta, semua laba diberikan kepada pemilik yang nantinya akan diolah untuk biaya operasional usahanya.

b.      Manajemen Sumber Daya Manusia
·            Recruitment
Perekrutan pegawai dilakukan dengan cara mencari pegawai dan adapula pegawai yang datang langsung untuk melamar menjadi pegawai.
·            Selection
Setiap pegawai yang sudah diterima menjadi pegawai seblak oces akan ditempatkan sesuai dengan outlet yang membutuhkannya, yang nantinya akan langsung bekerja sebagai peanggung jawab outlet, pelayan dan koki.
·            Training
Pegawai yang sudah ditempatkan akan mendapatkan pelatihan memasak selama 2 sampai 3 hari.
·            Carrier Planning
Pegawai yang memiliki etos kerja tinggi akan mendapatkan kenaikan gaji. Dengan gaji awal sebesar Rp 600.000/bulan ditambah uang makan sebesar Rp 20.000/hari kerja.,

c.       Manajemen Operasi
Proses yang dilakukan untuk menghasilkan output berupa seblak tidak rumit. Karena proses memasak tidak butuh waktu lama serta bahan baku dan bumbu yang digunakan tidak terlalu banyak, sehingga memudahkan dalam proses membuat seblak. Bahan baku dan bahan pelengkap yang dibutuhkan seperti kerupuk, cabai, bawang putih, kencur, garam, ceker, batagor, siomay.
Setiap harinya biaya operasional yang dikeluarkan Rp 500.000/outlet yang digunakan untuk membelli bahan baku dan kemasan, yang bisa menghasilkan 70 porsi, dengan harga Rp 8.000 – Rp 12.000/porsi sehingga laba kotor yang didapatkan kurang lebih Rp 1juta. Kenaikan harga setiap porsinya dapat terjadi karena adanya kenaikan bahan baku.
·         Harga Rp 8.000 ( kerupuk, siomay, batagor)
·         Harga Rp 10.000 ( kerupuk, siomay, batagor, ceker)
·         Harga Rp 12.000 ( kerupuk, siomay, batagor, ceker, baso).
Gambar 1.2
Bahan Baku Seblak

Gambar 1.4
Proses Membuat Seblak

Gambar 1.3
Bahan Pelengkap Seblak



































d.      Manajemen Pemasaran
·         Segmenting
Segmen Seblak Oces yaitu menurut pendidikan, taste (rasa) dan letak geografis. 
·         Targeting
Target penjualan yang dilakukan Seblak Oces yaitu mahasiswa Unisba, mahasiswa Unpas dan karyawan PT Sanbe Farma.
·         Positioning
Kemasan Seblak Oces efisien dan simple karena mudah dibawa serta mudah dimakan diluar outlet. Untuk kebersihan outlet dan proses produksi sangat dijaga oleh Seblak Oces.

Gambar 1.5
Wawancara Dengan Anak Pemilik Outlet (Nia)





2)            Messo Level Analysis
a.      Demand
·      Price
Harga Rp 8.000 ( kerupuk, siomay, batagor)
Harga Rp 10.000 ( kerupuk, siomay, batagor, ceker)
Harga Rp 12.000 ( kerupuk, siomay, batagor, ceker, baso)
Dengan harga yang masih terjangkau, maka permintaan konsumen terhadap seblak akan sebanding dengan harga yang ditawarkan, setiap harinyaoutlet mampu melayani kurang lebih 70porsi/hari.
·      Selera
Analisis yang digunakan selanjutnya adalah menggunakan taste atau rasa, rasa khas yang ada pada seblak akan mampu menarik konsumen ditambah dengan rasa pedas sesuai selera yang dapat dipilih, karena sebagian besar mahasiswa dan karyawan menyukai makanan pedas.
·      Price of other product
Jika dibandingkan dengan harga seblak dari outlet lain, harga seblak oces tergolong standar artinya tidak mahal dan sesuai dengan isi dari jenis campuran seblaknya.
·      Population
Letak outlet yang strategis berada di lingkungan kampus dan PT Sanbekeuntungan tersendiri.

b.      Supply
Bahan baku Seblak Oces sangat mudah didapatkan sehingga penawaran Seblak Oces akan stabil.

3)            Macro Level Analysis
a.      Ekonomi Industri
Seblak Oces merupakan kuliner yang mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Dalam pembuatannya butuh proses terlebih dahulu, yaitu dengan cara dimasak. Sehingga menurut kami seblak oces termasuk dalam industri pengolahan makanan.




b.      Ekonomi Regional
Jika dilihat dari keberadaan outlet, seblak Oces memiliki tempat strategis dalam memasarkan produknya yaitu berada pada tempat yang menjadi konsentrasipenduduk, seperti kampus dan perusahaan.

Gambar 1.6
Lokasi Outlet Jl. Tamansari



2.3.      Analisis Keberlanjutan Bisnis
Salah satu cara untuk dapat melihat keberlanjutan usaha Seblak Oces yaitu dengan melihat analisis SWOT, yaitu :
S (Strength atau kekuatan)         : bahan baku mudah didapat, proses produksi mudah, produk sudah dikenal konsumen, sudah banyak memilki pelanggan, aroma yang khas.
W (Weakness atau kelemahan )   : produk mudah ditiru, citarasa yang tidak stabil.
O (Opportunity atau peluang)     : sudah memiliki brand sehingga dapat mengembangkan usahanya lebih besar,
T (Threat atau ancaman)             :banyaknya pesaing yang membuka usaha seblak disekitar Universitas Pasundan.

Dari analisis SWOT, dapat diprediksi bahwa Seblak Oces mampu untuk mengembangkan usahanya agar menjadi besar. Seperti keinginan owner yang ingin membuka kafe. Sehingga prospek kedepan, Seblak Oces yang sekarang hanya memiliki outlet dapat membuatkafe untuk bisnis kulinernya, agar kenyamanan konsumen ketika menikmati seblak meningkat serta jika konsep kafe dapat terealisasi, maka produk yang dihasilkan akan lebih banyak tidak hanya seblak tetapi ditambah minuman atau melakukan diferensiasi dan diversifikasi dengan tujuan pengembangan usaha.
Untuk mewujudkan itu semua perlu adanya pembenahan dari berbagai aspek, terutama pada produk yang dihasilkan, yaitu rasa untuk setiap porsi seblak harus stabil, serta perbedaan kemasan untuk membedakan harga agar konsumen dapat memilih ukuran sesuai selera.























BAB IV
PENUTUP
Kontribusi wirausaha untuk dapat membantu Pemerintah mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan sangat dibutuhkan Indonesia saat ini, karena walaupun terdapat penurunan angka kemiskinan tetapi jumlahnya masih sangat besar. Apabila kita ingin membuka usaha dibidang apapun jangan mengandalkan uang sebagai modal utama untuk memulai usaha, tetapi keinginan yang disertai dengan action dan inovasi produk agar terdapat keunikan jika dengan bisnis lain, agar dapat bersaing dengan bisnis yang sudah berdiri lama.
Bandung menjadi salah satu daerah konsentrasi ekonomi, hal ini menjadi satu peluang untuk membuka bisnis, karena sudah terdapat pasar. Sebagian besar penduduk sibuk dengan aktivitas sehari-hari sehingga mereka cenderung ingin simple, bisnis kuliner di kota ini menjadi salah satu peluang yang memiliki progress.
Seblak Oces berdiri dengan modal yang tidak terlalu banyak, tetapi perkembangan usahanya sampai saat ini sudah termasuk bagus, karena sudah memiliki franchise. Hal ini membuktikan bahwa ketika ingin membuat usaha tidak harus langsung pada sektor yang memerlukan modal banyak, tetapi dimulai dengan hal kecil tetapi terjadi keberlanjutan.Sampai saat ini Seblak Oces sudah memiliki banyak konsumen, dan sudah membuka cabang dilima tempat. Dan tidak menutup kemungkinan pemilik akan menawarkan produknya dengan konsep kafe sehingga akan lebih banyak varians produk yang nantinya akan ditawarkan.


3 komentar:

  1. A unique game, slots, jackpots, bingo, roulette,
    You 카지노사이트luckclub can play real money online casino games in real time. At Lucky Club we have over 600 of the most popular casino games such as video slots, table games,

    BalasHapus
  2. Lucky Club Casino Site - Review, Ratings, Games - Lucky Club
    Lucky Club Casino is a popular online casino owned by luckyclub the Eastern Band of the California Band of Luiseno Band of Luiseno Indians. Players of this casino will enjoy

    BalasHapus
  3. Pokies Casinos | Review and Bonus Codes | Oklahoma
    Pokies Casinos 양방 배팅 · Casinos with real money gambling · No Deposit Bonuses · 배당흐름 Most Popular Pokies 복불복 룰렛 · How Do Pokies Work 저녁메뉴룰렛 in 바카라 총판 USA?

    BalasHapus